Tokek,
hewan reptil yang suaranya sering muncul di rumah, kebun, gedung, atau
bahkan hutan itu kini harganya makin mahal. Tokek berkaki empat mirip
cicak itu lebih sering dijumpai di rumah dan kini makin mudah diperoleh
di pasaran untuk berbagai keperluan.
Apa
yang menjadikan tokek mahal harganya? Hal itu ternyata bukan karena
suaranya yang sering bunyi tanpa diduga dan berulang-ulang satu
periode, tetapi lebih pada kandungan dari tokek itu sendiri, yang
otomatis untuk memanfaatkannya harus disembelih atau dimatikan.
Tokek rumah atau cicak besar bernama latin Gekko gecko dikenal di beberapa tempat dengan sebutan berbeda, misalnya tekek atau tokek, (Jawa), tokok (Sunda), dan tokay gecko atau tucktoo (Inggris).
Tokek
rumah memiliki bintil besar-besar di punggungnya dengan warna
berbeda-beda dan hal ini satu di antara pembeda jika dibandingkan
dengan cicak kecil. Warnanya bermacam-macam, dari warna abu-abu
kebiruan sampai kecoklatan, dengan bintik-bintik berwarna merah bata
sampai jingga.
Adapun
warna perut tokek abu-abu biru keputihan atau kekuningan dan ekornya
juga memiliki enam baris bintil belang-belang. Di bagian jari-jari
kakinya terdapat bantalan pengisap sehingga ia bisa lengket di dinding
tembok atau pohon.
Tokek
menjadi mahal dan dicari orang karena konon bisa menyembuhkan orang
yang mengidap HIV atau AIDS. Penyakit mematikan itu menyerang sistem
imun tubuh dan belum ada obat medis yang mampu mengatasinya. Oleh sebab
itu, ramuan tradisional dari tokek dipercaya sebagai ramuan paling
mujarab untuk hal itu.
Bagian
lidah tokek dan darahnya dikabarkan mengandung zat yang bisa melawan
virus HIV. Tokek yang memiliki khasiat itu adalah tokek berbobot lebih
dari 3 ons dan dalam keadaan hidup.
Selain
lidah, empedu tokek konon juga mujarab untuk pengobatan orang yang
mengidap AIDS. Kabar beginilah yang membuat orang harus membelinya
dengan harga mahal demi menyelamatkan nyawanya.
Bagian empedu tokek juga mengandung senyawa anti-tumor dan kanker sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh.
Adapun
sejak zaman nenek moyang, daging tokek secara keseluruhan bisa
menyembuhkan berbagai penyakit gatal. Banyak orang memberikan kesaksian
bahwa penyakit kulit gatal-gatal bisa sembuh dengan tokek yang dibakar
atau digoreng.
Harga
tokek bervariasi tergantung berat badan dan usia tokek itu sendiri.
Lokasi khusus penjualan tokek ada di beberapa daerah, seperti Jakarta,
Batam, Banjarmasin, Makassar, Pontianak, Surabaya, dan Solo serta kota
lainnya.
Di
Pasar Jatinegara, Jakarta, juga terdapat pasar hewan yang menyediakan
berbagai macam satwa, dan langka sekalipun, dengan harga murah.
Harga
tokek dengan berat badan kurang dari 1,5 ons masih pada kisaran Rp
200.000. Namun, bila sudah besar, sekitar 2 ons, dan sudah tua, maka
harganya bisa mencapai Rp 5 juta.
Jika
nasib mujur, maka penjual bisa melepas tokek seberat lebih dari 3 ons
atau 4 ons dengan harga Rp 100 juta. Harganya akan lebih mahal lagi
jika sudah mencapai 1 kilogram dan dibeli langsung dari pembeli Korea,
China, atau Malaysia. Harganya bisa lebih dari Rp 200 juta.
Tokek
raksasa yang pernah ditemukan di pedalaman Kalimantan memiliki berat
hingga 64 kilogram dan terjual dengan harga Rp 179 miliar, dibeli oleh
pengusaha Korea melalui orang Malaysia.
sumber : http://tutoriallku.blogspot.com/2011/09/mengapa-tokek-harganya-mahal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar